Detail Article
Awas, Polusi Udara dan Kebisingan di Lingkungan Pemukiman Dapat Menyebabkan Demensia
dr. Kupiya Timbul Wahyudi
Jul 29
Share this article
img-Polusi11.jpg
Updated 09/Agt/2022 .

Studi terbaru menunjukkan bahwa, ada korelasi positif antara tingkat polusi udara di area pemukiman dengan diagnosis kejadian demensia. Hal tersebut merupakan hasil studi di Negara Inggris, dimana orang tua yang tinggal di daerah pemukiman dengan tingkat polusi udara yang tinggi lebih banyak terdiagnosis demensia pada tahun-tahun berikutnya. 

Studi terbaru menunjukkan bahwa, ada korelasi positif antara tingkat polusi udara di area pemukiman dengan diagnosis kejadian demensia. Hal tersebut merupakan hasil studi di Negara Inggris, dimana orang tua yang tinggal di daerah pemukiman dengan tingkat polusi udara yang tinggi lebih banyak terdiagnosis demensia pada tahun-tahun berikutnya. 


Studi yang dilakukan oleh Iain Carey, MD, dari Population Health Research Institute, St George’s, University of London, London, UK dan telah dipublikasikan dalam British Medical Journal tahun 2019 ini.


Sebagian besar bukti epidemiologis menunjukkan polusi udara dengan tingkat yang tinggi dalam waktu yang panjang akan memberikan efek yang merugikan bagi kesehatan terutama pada penyakit kardiovaskular


Namun, kemungkinan hubungan antara polusi lalu lintas dan demensia telah ditunjukkan dalam beberapa studi populasi baru-baru ini, khususnya sebuah studi besar di Kanada yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet, sedangkan temuan saat ini merupakan bukti pertama dari Inggris.

 

Silahkan baca juga: Kebisingan Lalulintas dan Polusi Udara, Adakah Korelasinya Dengan Risiko Kardiometabolik?

 

Dalam studi ini peneliti melibatkan 130.978 orang dewasa berusia 50 hingga 79 tahun pada tahun sejak 2005 tanpa riwayat demensia atau perawatan di rumah yang tercatat dari 75 tempat praktik umum di London Raya dengan data klinis tersedia hingga 2013.


Sedangkan parameter polusi udara antara lain konsentrasi tahunan rata-rata nitrogen dioksida (NO2), partikel dengan median diameter aerodinamik ≤ 2,5 μm (PM2.5), dan ozon (O3) diperkirakan dari model dispersi, dan intensitas lalu lintas, jarak dari jalan utama, dan tingkat kebisingan malam hari.

 

Silahkan baca juga: Calcitriol Memperbaiki Respons Terapi Steroid Pasien Asma”

 

Semua tindakan polusi dihubungkan dengan data klinis menggunakan kode pos tempat tinggal. Hazard Ratio (HR) dari model Cox disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, etnis, merokok, dan indeks massa tubuh, dengan penyesuaian lebih lanjut dieksplorasi untuk kekurangan dan komorbiditas area.

 

Silahkan baca juga: Truxanthin, kombinasi asthaxantin dan SOD (Superoxide Dismutase)

 

Image: Ilustrasi (sumber: https://coconuts.co/)

Referensi: Lain M Carey, H Ross Anderson, Richard W Atkinson, Sean D Beevers, Derek G Cook, David P Strachan, David Dajnak, John Gulliver, Frank J Kelly. Are noise and air pollution related to the incidence of dementia? A cohort study in London, England. BMJ Open 2018;8:e022404. doi:10.1136/bmjopen-2018-022404

 


 

Share this article
Related Articles