Hal ini diungkapkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Christel Renoux - assistant professor dari Department of Neurology and Neurosurgery at McGill University and the Jewish General Hospital – Lady Davis Research Institute in Montreal, Canada dan telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Neurology bulan Agustus 2019. 

 Silahkan baca juga: Dapatkah Vitamin B12 Mencegah Penurunan Fungsi Kognitif Pasien Lansia Diabetik?

Peneliti menemukan pengurangan risiko stroke iskemik sebesar 12% di antara peserta studi yang menggunakan serotonin-reuptake inhibitor (SSRI) selektif yang lebih kuat atau antidepresan generasi ketiga dibandingkan dengan mereka yang menggunakan inhibitor serotonin yang lebih lemah. Dalam studi tersebut peneliti mengidentifikasi 868.755 orang dewasa yang baru saja diresepkan SSRI dan 69.633 lainnya yang memakai antidepresan generasi ketiga antara 1 Januari 1995, dan 30 Juni 2014. Dari total kohort, 64% adalah perempuan.

Silahkan baca juga: Hanya Dengan Mengurangi 300 Kalori Per Hari, Jantung Anda Akan Lebih Sehat

Duloxetine, fluoxetine, paroxetine, dan sertraline merupakan penghambat serotonin yang kuat; citalopram, escitalopram, fluvoxamine, dan venlafaxine diklasifikasikan sebagai penghambat tengahan; sedangkan mianserin, mirtazapine, nefazodone, reboxetine, agomelatine, dan viloxazine merupakan penghambat serotonin yang lemah. 

Penurunan risiko stroke iskemik ini menurut hipotesa peneliti dikarenakan adanya efek antiplatelet dari dari penggunaan SSRI ini.

Image: Ilustrasi

Referensi: 

1. Antonios Douros, Sophie Dell'Aniello, Golsa Dehghan, Jean-François Boivin, Christel Renoux. Degree of serotonin reuptake inhibition of antidepressants and ischemic risk. A cohort study. 2019, DOI: https://doi.org/10.1212/WNL.0000000000008060

2. Damian McNamara. New Data on Antidepressants and Stroke Risk. https://www.medscape.com/viewarticle/916706#vp_1 (22/8/2019)