Detail Article
Luka Bakar, Apa Pilihan Antiseptik Yang Tepat?
nugroho nitiyoso
Mei 27
Share this article
img-Nurse1.jpg
Updated 03/Agt/2022 .

Luka bakar sangat berisiko untuk mengalami infeksi, karena permukaan luka yang luas dan barrier kulit yang rusak. Oleh karena itu, sebagai pengobatan luka bakar, seringkali menggunakan antimikroba atau antiseptik, zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, untuk mencegah infeksi.

Luka bakar adalah salah satu jenis luka yang banyak terjadi, baik di rumah atau pun di tempat bekerja. Secara umum, luka bakar dapat dibagi menjadi beberapa derajat. Luka bakar derajat 1 dan 2, sering dikenal dengan istilah luka bakar partial thickness karena tidak seluruh ketebalan kulit mengalami kerusakan. Luka bakar derajat 3 dan 4, sering dikenal dengan istilah luka bakar full thickness karena seluruh ketebalan kulit mengalami kerusakan.


Ada beberapa antiseptik yang telah digunakan untuk pengobatan luka bakar, antara lain: silver, chlorhexidine, madu, iodine dan polyhexanide. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas dari beberapa atniseptik tersebut, maka dr Norman dan tim dari Inggris melakukan sebuah uji klinik yang diterbitkan di Cochrane Database of Systematic Review.


Systematic review ini melibatkan 56 uji klinik dengan total 5807 subjek. Ada beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari systematic review ini, antara lain:

1. Perbandingan antara Silver vs Antibotik topikal. Ketika dibandingkan penyembuhan antara silver dengan antibiotik topikal, ternyata didapatkan: 

• Tidak ada perbedaan kejadian komplikasi luka antara silver dengan antibiotik topikal (HR 1,25; 95% CI 0,94 sampai 1,67).

Penggunaan silver berkaitan dengan lebih banyak luka yang mengalami kesembuhan dibandingkan dengan antibiotik topikal (RR 1,17 95% CI 1,00 sampai 1,37).

Penggunaan silver berkaitan dengan masa penyembuhan yang lebih singkat dibandingkan dengan antibiotik topikal (mean difference -3,33 hari; 95% CI -4,96 sampai -1,70).

2. Beberapa perbandingan lainnya:

• Penggunaan nanocrystalline silver berkaitan dengan durasi penyembuhan yang lebih singkat dibandingkan dengan vaseline gauze (mean difference -3,49 hari, 95% CI -4,46 sampai -2,52).

Penggunaan madu berkaitan dengan kejadian penyembuhan luka yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan antibiotik topikal (HR 2,45; 95% CI 1,71 sampai 3,52).


Dari Cochrane Database of Systematic Review ini, menunjukkan bahwa: Penggunaan silver berkaitan dengan durasi penyembuhan yang lebih singkat dibandingkan dengan antibiotik topikal. Penggunaan nanocrystalline silver berkaitan dengan dengan durasi penyembuhan yang lebih singkat dibandingkan dengan vaseline gauze.

 


Image: Ilustrasi

Referensi:

1. Thermal Burns: Overview, Pathophysiology, Quantifying Burn Severity. 2017 Oct 27 [cited 2017 Dec 27]; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1278244-overviewpa=9eoR4YmOe09uQEFyFcF3a28xcfYABzOu%2Fv4

Ud10HFTfT0%2BX%2FlOdWBSs584%2FDw3pFH8wF3zfUgt5uLinxJinyv

VaycSibeA0Q%2FJsWK%2BpGHzs%3D

2. Norman G, Christie J, Liu Z, Westby MJ, Jefferies JM, Hudson T, et al. Antiseptics for burns. Cochrane Database Syst Rev. 2017 12;7:CD011821. 

Share this article
Related Articles