Detail Article
Penderita Thalasemia Mayor Perlu Pemeriksaan Kadar Vitamin D, Mengapa?
Hastarita Lawrenti
Feb 27
Share this article
img-Darah1.jpg
Updated 29/Agt/2022 .

Thalasemia beta mayor biasanya dijumpai pada 4-6 bulan kehidupan karena efek protektif kadar hemoglobin F yang tinggi pada saat lahir menurun secara perlahan pada tahun pertama kehidupan. Osteoporosis dijumpai pada 40-80% dari pasien thalasemia yang diberikan terapi dengan baik.

Studi menunjukkan bahwa pasien thalasemia beta mayor yang mendapat transfusi berulang mengalami defisiensi vitamin D. Studi prospektif dilakukan di rumah sakit St George, Mumbai, ini dilakukan pada pasien thalasemia mayor pada bangsal anak, dengan lama studi 3 bulan. Kriteria inklusi dari studi ini adalah semua pasien thalasemia mayor berusia 12 tahun atau kurang. Sedangkan yang menjadi kriteria eksklusi adalah anemia hemolitik kronik, sangat sakit, mengalami malnutrisi, mendapat suplemen kalsium, phosphorus, dan vitamin D. 


Dalam studi ini (n= 36), rerata usia pasien thalasemia yang diteliti adalah 8,76 ± 3,7 tahun. Rerata kadar vitamin D adalah 16,26 ± 8,75 ng/mL. Kadar vitamin D > 20 ng/mL dikatakan sufisien, antara 12-20 ng/mL dikatakan insufisien, dan < 12 ng/mL dikatakan defisiensi. Sejumlah 77,7% dari pasien memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah dari yang dianjurkan di mana 33,3% dari pasien mengalami defisiensi vitamin D dan 44,4% dari pasien mengalami insufisiensi vitamin D.


Beberapa studi juga telah melaporkan kadar vitamin D yang rendah pada pasien thalasemia. Hal ini dikaitkan dengan disfungsi hati, ketinggian geografi, dan disfungsi jaringan endokrin. Beberapa peneliti telah mengkaitkan penyebab defisiensi vitamin D dengan kelebihan besi di hati. Hal ini menunjukkan bahwa pasien thalasemia lebih berisiko mengalami defisiensi vitamin D dan oleh karena itu memerlukan suplementasi vitamin D.


Dari studi ini menunjukkan bahwa pasien thalasemia beta mayor yang mendapat transfusi berulang mengalami defisiensi vitamin D. Defisiensi vitamin D mungkin disebabkan besi berlebih atau defisiensi nutrisional. Pemantauan berkala dan suplementasi pada keadaan defisiensi dianjurkan pada pasien tersebut.

 

 

Image: Ilustrasi (http://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/penatalaksanaan-thalasemia)

Referensi: 

1. Dhale S, Valinjkar S, Janardhanan J, Walhekar S. Study of vitamin D levels in thalassemia major patients in children. Journal of Medical Science and Clinical Research 2019;7(7):254-7.

2. Soliman A, De Sanctis V, Yassin M. Vitamin D status in thalassemia major: An update. Mediterr J Hematol Infect Dis. 2013;5.

Share this article
Related Articles