Detail Article
Penyelarasan Panduan Tatalaksana DM Tipe 2 Versi ADA dan ACC
Pande Dharma Pathni
Apr 25
Share this article
img-Book1.jpg
Updated 28/Jul/2022 .

Untuk pertama kalinya panduan the American Diabetes Association (ADA) menyelaraskan rekomendasinya dengan the American College of Cardiology (ACC) dalam hal penurunan risiko kardiovaskuler bagi pasien DM Tipe 2. Dalam panduan ADA yang dipublikasikan Desember 2018 lalu juga telah menggabungkan joint consensus guideline oleh ADA dan EASD yang menekankan pembuatan keputusan berorientasi dengan terapi pasien DM tipe 2.


Pendekatan pengobatan ”one-size-fits all” tidak selalu sesuai bagi setiap orang yang mengidap diabetes. Perubahan lain yang diamati pada panduan 2019 melibatkan diagnosis diabetes, pemeriksaan kaki, penatalaksanaan diabetes berusia lebih tua dan muda, penggunaan teknologi untuk diabetes, dan penekanan yang lebih besar terhadap biaya pengobatan sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan terapi hiperglikemia pasien DM tipe 2. Dikatakan juga bahwa beberapa individualisasi bisa dibantu menggunakan alat ini.


Penyelarasan dengan ACC

Expert concensus decision pathway di bagian penatalaksanaan penyakit kardiovaskuler standar ADA yang baru sejalan dengan yang dipublikasikan oleh ACC di bulan November 2018 lalu. Di mana bertujuan untuk mengedukasi kardiologis dalam penggunaan 2 kelas obat utama diabetes yaitu sodium-glucose cotransporter type 2 (SGLT2) inhibitor dan glucagon-like peptide 1 receptor (GLP-1) agonist, di mana keduanya telah terbukti menurunkan keluaran kardiovaskuler yang tidak diinginkan pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler dan diabetes.


Bersama dengan penggunaan SGLT-2 inhibitor dan GLP-1 agonist, pada bagian kardiovaskuler juga mempertimbangkan kondisi gagal jantung dan penyakit ginjal kronis sebagai faktor utama dalam penanganan yang optimal dan mengesahkan ACC’s Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD) Risk Estimator Plus sebagai penilaian secara rutin dari risiko ASCVD -10 tahun pada orang dengan diabetes.

Berdasarkan data baru, ADA mengatakan bahwa diabetes dapat didiagnosis berdasarkan 2 hasil tes yang abnormal, seperti glukosa darah puasa dan HbA1c, dari sampel darah yang sama, sehingga pasien tidak harus balik lagi sebelum diagnosis ditegakkan.


The Professional Practice Committee membuat perubahan ”untuk meningkatkan efisiensi sehingga orang-orang dapat didiagnosis lebih awal” seperti yang dikatakan oleh Neumiller. Salah satu perhatian terhadap pendekatan yang lama adalah jika ada sampel darah positif, bisa sampai berbulan-bulan sebelum mereka akhirnya di follow-up. Pada panduan yang baru diharuskan untuk mengidentifikasi orang-orang dengan diabetes sebelumnya dan menginisiasi terapi sesegera mungkin.


Dalam seksi terbaru di teknologi diabetes yang telah ditambahkan dengan rekomendasi insulin delivery device, monitoring glukosa darah, sistem ”artificial pancreas” dan telemedicine.

 

Image: Ilustrasi

Referensi: Tucker ME. For 2019, ADA and ACC align their diabetes recommendations [Internet]. 2018 [cited 2019 Jan 30]. Available from: https://www.medscape.com/viewarticle/906713.

 

Share this article
Related Articles