Detail Article
Silymarin, Apa Sajakah Manfaatnya?
dr. Angeline Fanardy
Apr 24
Share this article
img-Silymarin1.jpg
Updated 28/Jul/2022 .

Silybum marianum L (milk thistle) merupakan anggota dari family Carduus marianum yang sudah digunakan sejak bertahun-tahun lalu untuk menangani kelainan hati dan empedu, gigitan binatan, keracunan jamur dan penggunaan alkohol berlebihan. Tanaman ini banyak ditemukan di Kashmir, Amerika Utara, Kanada dan Meksiko.

Silymarin memiliki efek antioksidan yang dapat meningkatkan aktivitas SOD (superoxide dismutase). Silymarin juga dapat memperbaiki membran hepatosit dan mencegah zat asing (xenobiotik) masuk ke dalam sel lewat sirkulasi enterohepatik. Silymarin dapat menempel pada besi dan mencegah reduksi glutathione hepatosit. Silymarin juga dapat memodulasi sistem imun dengan meningkatkan sekresi IFN-ᵞ, IL-4 dan IL-10.


Aplikasi penggunaan Silymarin:

Hepatoprotektor

Hati merupakan organ kunci untuk metabolisme dan ekskresi sehingga sering kali terpajan dengan xenobiotic. Toksin yang tersera pada saluran pencernaan melewati hati dan dapat menyebabkan kerusakan hati. Kerusakan hati dapat kemudian menjadi penyakit yang serius seperti hepatitis akut hingga kanker hati yang disebabkan oleh berbagai mekanisme yang disebabkan karena kerusakan hati.

Sudah bertahun-tahun silymarin digunakan sebagai hepatoprotektor. Walaupun mekanismenya belum jelas, namun silymarin dilaporkan memiliki potensi antioksidan, imunomodulator, antifibrotik, antiproliferatif dan antiviral. Silymarin memiliki t1/2 yang pendek dan cepat terkonjugasi di hati dan dikeluarkan di empedu.


Properti hepatoprotektor silymarin adalah dengan melawan radikal bebas dan meningkatkan kadar glutathione sehingga menghambat peroksidasi lipid, meningkatkan stabilitas membrane yang terpajan dengan xenobiotic, sterid-like effect dan penurunan deposisi serat kolagen. Sebagai tambahan, silymarin.silybinin juga dapat meningkatkan sintesis protein ribosomal dengan menstimulasi RNA polymerase.


Mencegah kanker

Efikasi silymarin atau silybinin pada kanker payudara, kanker ovarium, dll sudah dilaporkan. Mekanisme sitoprotektif dari silybin berkaitan dengan antioksidatif dan radical-scavenging dan modulasi dari berbagai jalur cell-signaling pada NF-kappa B, supresi EGFR-MAPK/ERK1/2 dan signal reseptor IGF. Sebagai tambahan, efek anti-apoptosis silymarin terhadap radiasi sinar UV menunjukkan mekanisme up-regulation of tumor suppressor genes p53 dan p21CIP1.


Silymarin dapat digunakan sebagai pendamping terapi dengan kemoterapi lain karena silybin bermanfaat sebagai hepatoprotektor melawan stress oksidatif yang diakibatkan oleh kemoterapi. Selain itu, silymarin menghambat peningkatan beta-catenin yang dapat menekan proliferasi dari sel HepG2 karsinoma hepatoselular. 


Proteksi Ginjal

Efikasi silymarin sudah diuji pada tikus dengan kerusakan ginjal. Silymarin juga dapat digunakan sebagai obat untuk nefropati diabetes. Radikal bebas menurunkan fungsi filtrasi glomerulus, terapi menggunakan silymarin dan/atau vitamin E meningkatkan perbaikan pada konsentrasi kreatinin serum.

 

Proteksi Saraf

Silymarin yang diberikan dengan dosis 200 mg/kg/hari pada tikus tua dapat melindungi oksidasi protein pada daerah hipokampus dan korteks otak. Silymarin juga dapat digunakan sebagai pilihan dalam melawan penyakit Alzheimer karena efek proteksinya ini.


Imunomodulasi

Silymarin bermanfaat menurunkan jumlah CD3+ limfosit-T dan CD-4 dengan dosis pemberian 10 mg/kgBB. Dosis 10 dan 50 mg/kgBB juga dapat meningkatkan blastogenesis limfosit B dan menurunkan ekspresi IL-2 dan IL-4. Silymarin secara signifikan dapat menurunkan produksi IL-2 dan Interferon gamma (IFN-Y) dan mencegah translokasi dari faktor transkripsi NF-KB.


Efek proteksi dari toksin

Pada penelitian yang melibatkan sukarelawan sehat yang mengalami efek sitotoksin dari Benzo pyrene pada pembuluh darah perifer, Silymarin bermanfaat menstabilkan membrane sel, meningkatkan rasio GSH/GSSG dan merestorasi enzim glutathione, dan menstimulasi enzim antioksidan seperti SOD dan katalase.

 


Image: Ilustrasi (sumber: www.fxmedicine.com.au)

Referensi:

1. Karimi G, Vahabzadeh M, Lari P, Rashedimia M, Moshiri M. Silymarin, a promising pharmacological agent for treatment of diseases. Iranian Journal of Basic Medical Sciences. 2011l 14(4):308-17.

2. Saller R, Melzer J, Reichling J, Brignoli R, Meier R. An updated systematic review of the pharmacology of silymarin. Forsch Komp Klas Nat 2007; 14:70-80.

3. Kaur M, Agarwal R. Silymarin and epithelial cancer chemoprevention: How close we are to bedside? Toxicol Appl Pharm 2007; 224:350-359.

4. Varghese L, Agarwal C, Tyagi A, Singh RP, Agarwal R. Silybinin efficacy against human hepatocellular. Carcinoma Clin Cancer Res 2005; 11:8441-8448

 

Share this article
Related Articles