Detail Article
Pasien Infertilitas Yang Tidak Dapat Dijelaskan, Letrozole atau Clomiphene Citrate?
Dokter Kalbemed
Mar 07
Share this article
img-Kapsul.jpg
Updated 22/Mei/2020 .

Antara 10% dan 30% dari wanita infertil mengalami infertilitas yang tidak dapat dijelaskan yang dapat diterapi secara efektif dengan induksi ovulasi tetapi protokol yang optimal belum diidentifikasi. Gonadotropin injeksi untuk stimulasi ovarium tidak menjadi pilihan karena tingginya hiperstimulasi ovarium, kehamilan multifetal, dan biaya, namun kadang-kadang masih digunakan untuk meningkatkan pengerahan folikuler dan diindikasikan untuk pasien amenore hipotalamik.

Antara 10% dan 30% dari wanita infertil mengalami infertilitas yang tidak dapat dijelaskan yang dapat diterapi secara efektif dengan induksi ovulasi tetapi protokol yang optimal belum diidentifikasi. Gonadotropin injeksi untuk stimulasi ovarium tidak menjadi pilihan karena tingginya hiperstimulasi ovarium, kehamilan multifetal, dan biaya, namun kadang-kadang masih digunakan untuk meningkatkan pengerahan folikuler dan diindikasikan untuk pasien amenore hipotalamik.

Agen stimulasi ovarium oral seperti clomiphene citrate dan letrozole termasuk efektif, memiliki efek samping lebih sedikit, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan gonadotropin injeksi. Clomiphene citrate merupakan terapi lini pertama untuk stimulasi ovarium, namun studi menunjukkan bahwa clomiphene citrate dapat mengubah parameter reseptivitas uterus dan mukus serviks yang menjelaskan mengapa jumlah kehamilan sering lebih rendah dibandingkan ovulasi yang terpantau.

Dari tinjauan sistematik dan studi meta-analisis, berdasarkan dari studi-studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal outcome klinis antara letrozole dan clomiphene citrateacak dengan kontrol yang membandingkan clomiphene citrate dengan letrozole pada pasien dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan. Studi  melibatkan sebanyak 2.647 pasien ini berasal dari 8 studi yang didapat dari Ovid-MEDLINE, EMBASE, Scopus, Cochrane Database of Systematic Reviews, Cochrane Register of Controlled Trials, Database of Abstracts of Reviews of Effects, dan ClinicalTrials.gov.

Dari meta-analisis tersebut diperoleh gambaran bahwa: tidak terdapat perbedaan bermakna dalam tes kehamilan positif pada pasien yang diterapi dengan letrozole dibandingkan dengan clomiphene citrate, terdapat heterogenitas bermakna yang terpantau antara studi-studi. Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal kehamilan secara klinis. Rerata estradiol serum lebih rendah secara bermakna pada kelompok letrozole dibandingkan kelompok clomiphene citrate. Rerata ketebalan endometrium tidak berbeda bermakna pada kelompok letrozole dan clomiphene citrate. Kejadian kehamilan ektopik (7 kasus vs 6 kasus) dan anomali kongenital (4 kasus vs 5 kasus) sebanding pada kelompok clomiphene citrate dan letrozole. Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal tidak nyaman pada perut, nyeri payudara, sakit kepala, dan anomali kongenital pada kelompok clomiphene citrate dan letrozole. Kejadian hot flushes  dan konstipasi lebih tinggi pada kelompok clomiphene citrate sedangkan nyeri sendi dan anggota tubuh lebih sering dijumpai pada kelompok letrozole. [dr. Hastarita L.]

 

Image: Ilustrasi
Referensi:
1. Eskew AM, Bedrick BS, Hardi A, Stoll CRT, Colditz GA, Tuuli MG, et al. Letrozole compared with clomiphene citrate for unexplained infertility. Obstet Gynecol. 2019;133:437-44.
2. Harira M. Use of letrozole versus clomiphene-estradiol for treating infertile women with unexplained infertility not responding well to clomiphene alone, comparative study. Middle East Fertility Society Journal 2018;23(4):384-7.

 

Share this article
Related Articles