Detail Article
Suplementasi Vitamin Meningkatan Daya Tahan, Benarkah?
Esther Kristiningrum
Mar 05
Share this article
img-Buah1.jpg
Updated 29/Agt/2022 .

Vitamin merupakan senyawa organik yang biasanya diperlukan sebagai bagian dari diet seimbang untuk proses biologi dan metabolik. Vitamin merupakan zat gizi organik vital yang digunakan oleh sel tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pencegahan penyakit, dan memperbaiki efikasi sistem imun dengan meningkatkan respons imun terhadap patogen.


Vitamin akan mempertahankan semua barier sistem imun dengan meregulasi limfosit T, antibodi, dan pembentukan sitokin. Defisiensi vitamin dapat menekan imunitas secara keseluruhan yang menyebabkan gangguan regulasi keseimbangan respons imun dan mengakibatkan peningkatan morbiditas, malnutrisi, dan mortalitas. 


Penelitian terkait asupan vitamin telah meningkat sejak dekade terakhir karena pentingnya vitamin dalam memicu imunitas bawaan tubuh. Beberapa vitamin seperti vitamin A, B, C, D, dan E telah dilaporkan meningkatkan sistem imun. Kebanyakan vitamin seperti vitamin B6, B9, B12, A, dan D memicu respons imun yang dimediasi sel dengan produksi sitokin dan limfosit T. Dengan perkecualian vitamin C, semua vitamin telah diklaim esensial untuk produksi antibodi. Vitamin A, C, dan E juga membantu meningkatkan fungsi barier epitel kulit. 


Bentuk aktif secara biologi dari vitamin A, retinoic acid, berperan dalam sistem imun dengan peranan utamanya menginduksi Th2-lineage dan menghambat diferensasi sel T helper-1 (Th1). Vitamin D3 menunjukkan efek imunostimulasi dan meningkatkan proliferasi monosit dan produksi interleukin-1 (IL-1). Vitamin B2 (riboflavin) dan B9 (asam folat) mengaktivasi sel innate-like mucosal-associated invariant T (MAIT) yang dapat mensurvei keberadaan bakteri tertentu dan meredam infeksi mikroba. Vitamin B3 (nicotinamide) dan turunannya telah terbukti menginduksi diferensiasi neutrofil dari prekursor hematopoietik.


Sedangkan vitamin C memiliki sifat yang dapat memicu sel Th1, dan vitamin E selain dikenal karena kemampunan antioksidannya yang kuat, vitamin E juga meredam produksi sitokin oleh limfosit, dan dapat merangsang produksi cAMP (cyclic adenosine monophosphate, suatu imunomodulator), menghambat aktivitas sel NK, dan memicu fungsi sel Th2.


Dengan demikian, asupan vitamin spesifik secara rutin dengan kuantitas yang sesuai dapat mendukung mekanisme pertahanan alami tubuh dengan meningkatkan respons imun.

 

 

Image: Ilustrasi

Referensi:

1. Aslam MF, Majeed S, Aslam S, Irfan JA. Vitamins: Key role players in boosting up immune response-A mini review. Vitam Miner 2017, 6:1 DOI: 10.4172/2376-1318.1000153

2. Thompson P. The role of vitamins in the immune system [Internet]. 2013 [cited 2020 Jan 28]. Available from: https://www.immpressmagazine.com/the-role-of-vitamins-in-the-immune-system/

 

Share this article
Related Articles